Tuesday, November 2, 2010

surat untuk papa

bismillah hirrahmanirrahim,,

17 october 2010, 12:29PM.

sang mentari, ketika aku berpikiran dangkal, engkau terasa panas, silau, dan sangat merusak suasana.
seringkali aku mengeluh akan kehadiranmu, sering juga aku sangat merasa terganggu, panasmu dapat merusak kulitku,
panasmu juga mengeringkan tenggorokanku, panasmu membuat aku keringatan, menjadikan aku bau, jorok dan dekil,
silaumu merusak mataku dan terkadang bisa membuatku pusing, aku merasa semua itu merupakan hukuman buatku
dan aku merasa sangat tidak nyaman dengan semua itu.

sehingga aku berfikir sang mentari tak pernah memikirkan keluhan-keluhanku.

waktupun terus berjalan, bumi terus berotasi, sehingga ada saat sang mentaripun istirahat dan meninggalkanku,
akhirnya malampun tiba, malam itu sejuk, malam yang berhiaskan bulan dan bintang itu sangatlah indah,
aku tak merasakan panas dikulit, tenggorokankupun tak kering dibelai oleh angin malam.
aku sangat menikmati malam, buatku malam memanglah waktu yang sangat ramah, baik dan pengertian.
diwaktu malamlah aku bisa bermimpi, diwaktu malamlah aku bisa istirahat,
diwaktu malamlah aku bisa merasa bebas dari sengatan sang mentari.
dan akupun selalu terbuai oleh mimpi-mimpi yang diciptakan oleh sang malam.

namun layaknya siang, malampun pergi, sang bulan sperti faktanyapun
akan slalu pergi meninggalkan duniaku dan mencari belahan dunia lain.
disaat aku masih bermimpi, sang bulanpun akhirnya pergi, maka muncullah sang mentari yang membangunkanku,
mengganggu impianku dengan kasarnya.

hal ini terjadi berulang kali! sampai suatu saat, dengan selimut, dengan horden dan dengan apapun aku pikirkan
untuk menghindar dari sang mentari. dan hal itu terjadi setiap pagi.

tetapi aku berfikir, apakah sang mentari yang tak perduli?
ataukah aku yang tak mengerti bagaimana cara sang mentari itu berfikir?

faktanya, matahari tak pernah ingin bergerak, dia tak pernah ingin meninggalkan kita,
dia tetap diam ditempatnya dan bumilah yang berputar menjauhinya.

faktanya, awalnya ia membangunkanku secara perlahan dengan kehangatannya,
dan menghadirkan hal-hal yang bermanfaat seperti embun yang sejuk, cahaya yang baik untuk tulang dipagi hari,
sang mentari terus memberikanku motivasi agar aku mau bangun dari mimpi-mimpiku yang kosong
dan memulai realiti dan membangun hidupku sendiri, yang akan selalu dia awasi dari atas tanpaku sadari.
namun aku masih tetap terbuai di alam mimpiku, dan waktu kehangatan sang mentaripun ternyata terbatas,
sehingga dia terpaksa membangunkanku dengan sengatannya. walaupun ternyata, hal itu bukan keinginannya,
namun sang bumilah yang berputar, dan hal itu sering tak kusadari, sehingga aku menyalahkan sang mentari
karena telah mengganggu tidurku dan mimpi-mimpiku,,

faktanya, tanpa sang mentari, tumbuhan tak akan bisa hidup, hewan ternakpun tak akan sehat,
sehingga akupun tak akan bisa merasakan nikmatnya dunia tanpa sang mentari.

faktanya, sang mentari membangunkanku agar aku bisa bertahan hidup dan tak terbuai oleh impian kosong.

faktanya, sang mentari selalu mengawasi kita dari atas. tanpa kenal lelah.

faktanya, disaat malam hari aku menggigil kedinginan, sang mentari pagilah yang datang menghangatkanku.

faktanya, aku akan selalu membutuhkan sang mentari.


sebelum aku menulis surat di atas, beberapa waktu yang lalu aku mendapatkan pesan ini:
anak-anak tersayang, memang penyakit cancer ini tidak terasa sakit dan tetap bisa kerja,
padahal menurut hasil pemeriksaan disini, tumornya papa sudah menyebar sampai kehati,
besok akan dilakukan terapi kemo kemudian akan diulang 3minggu kemudian.
baru klo belum berhasil ditambah transplant seed tekhnologi terakhir. mohon doa kalian yg lebih serius,
baik-baik, rajin salat, ngaji, belajar, tahajjud, dhuha. i love you all. amin.

nb: surat ini aku tulis bukan untuk membuatmu menangis, aku hanya ingin papa tak pernah putus asa,
walaupun ali tau papa tak akan pernah ingin putus asa, harapanlah yang bisa mengubah orang miskin menjadi kaya,
orang sakit menjadi sehat, orang bodoh menjadi pintar, sampah masyarakat menjadi orang penting.
dan dengan surat ini ali berharap, papa masih akan terus memiliki harapan dan semangat!

karena allah berfirman dalam surat yasiin ayat 82:
"Sesungguhnya semua urusan (perintah) apabila Allah menghendaki segala sesuatunya,
Allah hanya berkata: "Jadilah" maka jadilah."